Bahan pengawet bambu disini yang dimaksud adalah bahan tambahan baik yang bersifat alami maupun berbahan kimia. Dalam prakteknya pengawetan secara tradisional sering kali menggunakan bahan-bahan alami seperti daun nimba yang sering diaplikasikan di india, terutama untuk pengawetan kayu belah dan untuk Keperluan anyaman.Sedangkan untuk saai ini, kebanyakan untuk pengawetan bambu banyak menggunakan bahan-bahan kimia.Masing-mssing bahan pengawet tersebut meliliki banyak kelebihan dan kelemahan tersendiri berdasarkan bahan dasar pelarutnya....
Pengawet kimia dibagi menjadi dua jenis :
1. Bahan pengawet berbahan dasar air
Prinsip utama Pengawet dengan bahan dasar air adalah bahan pengawet disarep oleh bambu ketika basah, setelah kering air menguap dan meninggalkan bahan pengawwet di batang bambu.Pengawet dengan bahan dasar air terdiri atas dua jenis yaitu yang bersifat permanen dan non-permanen.
Non-permanen artinya bahan pengawet dapat larut ketika bersentuhan dengan air, sedangkan permanen artinya campuran dari bahan kimia tersebut memiliki komponen pengikat yang mengikat bahan pengawet pada bambu ( contohnya : Cooper Chrome Boron atau CCB )
2. Pengawet berbahan dasar minyak
Tar atau Ter tersedia dalam bentuk larutan berwarna hitam, aplikasinya dengan proses tekanan atau pemanasan, karena berbahan dasar minyak, bambu yang diawetkan akan tahan terhadap kelembapan dan air serta tidak disenangi oleh jamur dan serangga. Penggunanna ter untuk bambu umumnya terbatas pada aplikasi untuk luar ruangan karena bau dan teksturnya yang lengket.
Berikut ini adalah yang paling umum digunakan untuk pengwetan bambu :
- Senyawa Boron; merupakan kombinasi antara borax dan boric aciddengan perbandingan 1 : 1,4 , juga tersedia dalam bentuk Disodium Octaborate. Senyawa boron efektif melawan serangga pemakan bambu seperti kumbang bubuk, rayap dan jamur.Kadar garamnya memiliki sifat anti api.Tidak beracundan dapat dipakaiuntuk mengawetkan keranjang atau kerajinan lainnya yang dapat kontak langsung denganm produk makanan. Campuran borax dan boric acid merupakan bahan pengawet yang paling banyak dipaplikasikan untuk bambu saat ini dan paling banyak diterima di berbagai tempat Kelemahannya adalah bambu yang diawetkan dengan bahan ini hanya cocok untuk bambu yang telindung daru paparan air secara langsung ( cocok untuk dalam ruangan ); * Catatan tentang borax dan boric acid sebagai bahan pengawet bambu. borax dan boric Acid adalah garam mineral alami yang digunakan secara luas di dunia. Senyawa ini dapat ditemukan pada berbagai perlengkapan rumah tangga seperti detergen, bahan tahan api, bahkan obat tetes mata. Kebanyakan kelompok pecinta lingkungan, arsitek dan pengembang merasa aman menggunakan bahan ini untuk pengawet kayu dan bambu dibandingkan dengan bahan kimia beracun.
- Zinc Chloride / Coper Sulphate; Jenis ini memiliki kadar asam sangat tinggi dan dapat menyebabkan korosi pada baja
- Sodium Penta Chloro Phenate ( NaPCP ); Adalah fungisida yang biasanya dikombinasikan dengan borax dan boric acid untuk melindungi bambu yang masih basah saat dikirim dam container, namun bahan ini telah dilarang di banyak negara karena sifatnya yang beracun;
- CCB ( Copper Cromium Boron ); CCB dikenal efektif melindungi bambu, selain itubamnu yang diawetkan dengan CCB dapat bertahan cukup lama sekalipun diaplikasikan diluar ruangan,Namun bahan CCB juga sangat sulit ditemukan,selain iti aplikasinya harus menggunakan sistem tekanan agar bisa efektif.
- Karosete / Ter ; merupakan bahan pengawet berbasis minyak, dapat diaplikasikan untuk penggunaan diluar ruangan, kelemahannya adalah bambu yang di aplikasikan dengan bahan ini tidaj cocok untuk furniture ataukomponen bangunan yang bersentuhan langsung dengan manusia karena ada unsur minyak, berbau dan lengket.Cocok untuk aplikasi luar ruangan seperti pagar..................
Apakah anda menjualnya
BalasHapusSy perlu untuk mengawetkan bambu
085322259443